di ambil dari http://gunungkidulonline.com/
Beginilah kalau saya sedang merasa jenuh, pergi ke sebuah
tempat rekreasi menjadi salah satu
laternatif pelipur lara. Baiklah saya akan memulai petualang saya ke sebuah
tempat di Gunungkidul, Yogyakarta. Ada seorang teman yang yang merekomendasikan
tempat ini. Kemudian saya tertarik untuk pergi kesana. Inilah Air Terjun SriGethuk: sebuah air terjun yang indah, dan merupakan salah satu tempat wisata alam.
Walaupun berada di daerah tandus pada musim kemarau, Air Terjun Sri Gethuk
mampu memberikan penyegar bagi para pengunjungnya. Sungainya yang jernih dan
dihimpit dua tebing. seakan membuat saya sedang berada di sebuah grand canyon.
Terletak di Desa Wisata Bleberan,
Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata
rekreasi yang sayang untuk
dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini saya harus naik kendaraan melewati areal
hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai
dari aspal bagus hingga jalan setapak. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu
putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan
yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk
mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan
pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua
adalah naik melawan arus Sungai Oya. Saya pun memilih untuk berakit ria.
Perjalanan menuju Air Terjun SriGethuk pun dimulai saat mentari belum naik tinggi. Pagi itu Sungai Oya terlihat
begitu hijau dan tenang, menyatu dengan keheningan tebing-tebing karst yang
berdiri dengan gagah di kanan kiri sungai. Suara rakit yang melaju melawan arus
sungai menyibak keheningan pagi. Sembari mengatur laju rakit, seorang pemandu
menceritakan asal muasal nama Air Terjun Sri Gethuk. Berdasarkan cerita yang
dipercayai masyarakat, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan kethuk
yang merupakan salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Oleh karena
itu disebut dengan nama Air Terjun Sri Gethuk. Konon, pada saat-saat tertentu
masyarakat Dukuh Menggoran masih sering mendengar suara gamelan mengalun dari
arah air terjun.
Tak berapa lama menaiki rakit,
suara gemuruh mulai terdengar. Sri Gethuk menanti di depan mata. Bebatuan yang
indah di bawah air terjun membentuk undak-undakan laksana tepian kolam renang
mewah, memanggil siapa saja untuk bermain di dalam air. Sayapun turun dari
rakit dan melompati bebatuan untuk sampai di bawah air terjun dan mandi di
bawahnya. Kali ini rasanya seperti berada di negeri antah berantah di mana air
mengalir begitu melimpah. Air mengalir di sela-sela jemari kaki, air memercik
ke seluruh tubuh, air mengalir di mana-mana. Seorang kawan tiba-tiba berteriak
"Ada pelangi!". Saat menengadah, selengkung bianglala nan mempesona
menghiasi air terjun. Sesaat saya merasa menjadi bidadari yang berselendangkan
pelangi.
Sungguh indah memang diciptakan
pada pandangan mata, akhirnya saya terlena dengan suasana di tampat ini. Ingin rasanya
terus berada disini tapi teman 2 jam telah berlalu begitu cepat teman saya
mengingatkan saya untuk bergegas pulang. Bagi siapa saja yang membaca artikel
ini, percayalah ini adalah pengalaman saya yang menakjubkan. Tak heran jika
banyak wisatawan mancanegera maupun domestic yang rela naik pesawat garuda indonesia jauh-jauh ke Bandara Adi Sucipto jogja hanya untuk berkunjung
ke Gunungkidul.
selamat berekreasi sobat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar