Rabu, 05 Oktober 2016

Sebuah Gagasan; MeMetik (Moeda-Moedi Cinta Batik) manjaga tradisi Batik dan inovasinya

Tulisan ini penulis mulai dengan mengutip kata-kata dari sang founding father kita, ‘Beri aku 1.000 orang tua maka akan kucabut Semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda pasti akan aku guncangkan dunia’.

Photo di ambil dari thewindynights.blogspot.com

Ucapan Bung Karno sangat relevan di era sekarang. Dimana semangat dan kekuatan seorang pemuda mampu memberikan perubahan. Lihat saja bagaimana sejarah Bangsa Indonesia mencatat gerakan pemuda mampu mengubah keadaan bangsa dan menjadi agen perubahan. Masih jelas dalam ingatan kita, bagaimana seorang pemuda bernama Sukarni dan kawan-kawan menjadi aktor penting terciptanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tidak lupa dalam benak kita juga, dimana para pemuda intelektual kita, mahasiswa dari seluruh pejuru tanah air berkumpul di Istana Negara dan Gedung Perwakilan Rakyat untuk menggulingkan kekuasan orde baru yang sudah mengakar sekian puluh tahun. Catatan-catatan kegemilangan itu seharusnya menjadi tolak ukur bagi pemuda sekarang untuk bisa menjawab segala persoalan dan tantangan global. Hidup di era globalisasi tentu berbeda dengan hidup di era orde lama atau orde baru. Namun perbedaan itu tidak seharusnya menurunkan semangat dari para pemuda untuk terus berkarya dan menjadi agen perubahan.  
Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemuda di era globalisasi ini? Jawaban sederhananya adalah menjaga warisan budaya bangsa kita, menciptakan ide kreatif dan terus berinovasi. Begitu banyak warisan budaya bangsa yang di wariskan oleh nenek moyang kita, bahkan masyarakat global mengidentikan warisan tersebut sebagai identitas bangsa kita. Pengakuan tersebut baru-baru ini di dapat oleh Indenesia melalui World Craft Council dengan menyatakan Kota Yogyakrta layak menyandang predikat sebagai The World Batik City. Tentu saja hal ini sangat membanggakan rakyat Indonesia umumnya dan masyartakat kota Jogja khususnya. Ditetapkanya kota Jogja dengan predikat itu tidak membuat daerah lain terkucilkan. Justru ini memecut motivasi untuk daerah lain seperti Pekalongan, Solo, Cirebon, dan kota lain untuk bergabung dan mensuport  dan menjadikan ini sebagai entitas bangsa Indonesia, #BatikIndonesia.  Selanjutnya setelah kita menyandang predikat itu, apa yang harus kita lakukan? Jawabanya seperti yang sudah di tulis penulis di atas. Kita harus terus memunculkan inovasi dan ide kreatif. Sebagai contoh ide kreatif yang di kembangkan oleh anak-anak muda Indonesia antara lain;


 Dewasa ini, kain batik tidak hanya di gunakan sebagai baju. Tetapi kreatifitas anak muda Jogja mengubahnya menjadi sebuah sepatu batik yang cantik dan elegen. Pengembangan kain batik menjadi sepatu batik ini menjadi inovasi yang patut di apresiasi oleh pemerintah. Dengan memberikan label dan merk seperti yang dilakukan oleh Sikaki, sebuah merk lokal Jogja, tidak menutup kemungkinan menjadi sebuah komoditas eksport yang menguntungkan banyak pihak.
Di samping itu, predikat Kota Batik wajar di sematkan untuk kota Jogja karena begitu banyak kerajinan dari kain batik. Salah satunya sandal batik ini.


Sandal batik ini banyak kita temukan di pasar tradisional dan mini market karena memang banyak digemari oleh masyarakat. Selain itu keunikannya menjadi salah satu keunggulan tersendiri untuk produk ini. Pemasaran untuk sandal batik ini juga tidak hanya local Jogja tetapi sudah keluar daerah di penjuru tanah air. Masih ada lagi yang tak kalah kreatif adalah kemunculan motif batik di guci dan kaleng kerupuk.
Photo dari http://majalahasri.com/wp-content/uploads

           Dan yang sudah familiar di mata masyarakat  adalah kemunculan inovasi batik pada tas.

photo dari http://taskerajinanjogja.com/27-kategori-tas-batik-lawasan

Melihat kreatifitas dan inovasi mereka pantaslah mereka kita acungi dua jembol.  Akan tetapi, miris bagi kita melihatnya, ketika kebanyakan para pemuda kita tidak mencintai warisan budaya #BatikIndonesia. Mereka lebih memilih fashion barat di bandingkan fashion kita, mereka lebih menyukai budaya barat sebagai gaya hidup mereka, dan mereka begitu apatis terhadap #BatikIndonesia. Bersikap acuh dan cuek terhadap perkembangan #BatikIndonesia.
            Oleh karena itu perlulah kiranya kita membentuk komunitas batik untuk para pemuda agar pemuda kita mencinta batik, warisan leluhur kita. Penulis menginisiasi terbentuknya sebuah komunitas dengan nama MeMetik (Moeda-moedi Cinta Batik). Dengan mayoritas anggotanya adalah pemuda dengan konsep dan idealitas yang tinggi maka penulis yakin bahwa cita-cita menjaga tradisi batik di Indonesia tetap terjaga. Di sampinf itu, tujuan yang ingin capai dari komunitas ini adalah;
1. Menjaga dan melestarikan tradisi batik di Indonesia,
2. Membuat ide kreatif dan inovatif,
3. Membuat program-program pelestarian Batik, dan
4. Mensosialisasikan Batik ke ranah Internasional (go internasioanal).
          Dengan berlandaskan empat tujuan di atas maka disusunlah program-program yang akan mendukung berjalannya tujuan tersebut;
1. Kampung Bati
             Selama ini kita mengenal kampung batik adalah sebuah kampung dimana mayoritas masyarakatnya adalah pengrajin batik atau pasar batik. Seperti contoh yang ada di Ngasem dan kauman, Jogja dan di Laweyan, Solo.  

                                                          Photo dari Http;//google.com

                                                              Photo dari Http;//google.com



Photo dari Http;//google.com


Akan tetapi, yang di maksud penulis kampung Batik disini adalah masyarakat umum dari sebuah kampung yang memang awam terhadap Batik menyukai dan mengunakan batik dalam aktifitas kesehariannya. contohnya adalah memakai kain batik pada acara dasawisma bagi ibu-ibu atau memakai batik pada saat mengerjakan sholat di masjid bagi bapak-bapak.    

2. Pameran Nasional dan Internasional.
               Berbagai sarana telah banyak di lakukan oleh pemerintah dan pecinta batik batik. salah satunya adalah dengan mengadakan pameran di tingkat nasional. Namun, belum banyak yang memperkenalkan batik sampai ke manca negara. Beberapa orang seperti Anna Avatine dan Ivan Gunawan mungkin sudah pernah melakukan akan tetapi pameran tersebut hanya sebatas peragaan  busana.

                                               Photo darihttp://cdn1-a.production.liputan6.static6.com
             Photo dari  http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140903_190252_anne-avantie.jpg

Pemerintah juga mungkin pernah melakukan pameran batik di luar negeri, sekali lagi itu hanya sebatas kain batik saja. Padahal kalau kita mau menggali kerajinan tangan anak-anak muda kreatif yang sudah penulis sampaikan di atas seperti tas batik, sandal batik, guci batik dll bisa jadi objek pameran yang di sukai masyarakat internasional.  

3. Kurikulum Batik Nasional di sekolah
               Selama ini kurikulum untuk mata pelajaran Batik di sekolah hanya sebatas pada daerah tertentu, seperti Jogja dan Jawa tengah umumnya di pulau jawa. Daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulauwesi, bahkan mungkin Papua hampir tidak ada. Oleh karenanya, sangat perlu mengenalkan Batik pada tingkat satuan pendidikan secara nasional baik tingkat menengah maupun atas. Sehingga anak-anak kita bisa mengenal Batik dari sejak awal. Di samping itu, seperti yang sudah di lakukan oleh sekolah di Jogja bahwa siswa di wajibkan untuk hari tertentu menggunakan Batik menjadi salah satu bentuk untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Batik. Mungkin hal itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain.  

                            Photo dari http://www.gregetan.com/wp-content/uploads/2015/10/batik-1.jpg

4. Kerajinan inovasi Batik.
                Kerajinan inovasi Batik sudah di buktikan oleh anak-anak muda Jogja. Di harapkan dengan dibentuknya komunitas ini bisa memunculkan ide kreatif dan inovasi baru tentang #BatikIndonesia. 

               Dan Akhirnya penulis berkesimpulan bahwa dengan terbentuknya komunitas MeMetik (Moeda-Moedi Cinta Batik) ini bisa mengoptimalkan;
1. Pengenalan Batik ke semua kalangan,
2. Pengenalan Batik ke internasional, go internasional,
3. Inovasi Batik, dan
4. Pelestarian tradisi Batik di Indonesia.

Semoga gagasan ini bermanfaat.


  

Senin, 25 Januari 2016

Menyoal Sistem Pendidikan Inklusi di Indonesia

Siapakah di antara pembaca sekalian yang melihat seorang penyandang disabilitas/difabel bersekolah yang sama dengan anak pada umumnya? Jawabanya sangat jarang!  padahal itu adalah hak mereka. Lalu kenapa harus ada kesenjangan ini?  Sistem pendidikan  di republik ini sudah menjamin  anak-anak (siapapun itu, baik anak orang miskin, orang mampu ataupun penyandang disabilitas) berhak mendapatkan pendidikan sampai ke SMA.
gambar; https://img.okezone.com

Saya adalah seorang guru. Keinginan terbesar saya adalah bisa menyaksikan putra-putri bangsa ini bisa sekolah dan mendapatkan pendidikan yang seharusnya. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman, sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun mental yang dimiliki oleh siswa.

Kamis, 14 Januari 2016

Nissan Mobil Terbaik, Pilihan Keluarga

Pernahkan anda mendengar kata Nissan? Terdengar tidak asing lagi bagi kita kan? Nisan adalah pabrikan mobil yang sudah lama ada di dalam industri otomotif Indonesia. Berbagai inovasi sudah banyak di lakukan oleh pabrikan otomotif asal Jepang ini, diantaranya adalah memperbaiki design, feature, performance, dan specification sehingga dapat menyesuaikan perkembangan zaman dan permintaan konsumen.  

Baiklah saya akan mereview sedikit salah satu produk pabrikan Nissan. Diantara sekian banyak produk Nissan, satu diantaranya yang paling saya suka adalah Nissan TEANA. Mobil Nissan TEANA ini di lengkapi dengan fitur-fitur terbaru sperti Spinal Support Front Seat yang di aplikasikan ke kursi depan dengan menyajikan senderan kursi unik yang dapat mengurangi ketegangan pada tulang punggung dengan menyokong secara aktif punggung penumpang sehingga nyaman saat perjalanan jauh. cocok sekali sebagai kendaraan keluarga karena Nissan mobil pilihan keluarga.


Ada pula fitur seperti Active Trace Control yang memudahkan pada saat menikung karena fitur ini mengaktifkan rem roda saat menikung dan saat keluar tikungan. Aman bukan! 

Toner BluePrint yang Hemat

Apakah anda bermasalah dengan tinta printer anda! Hasil cetakan tidak hitam pekat? Ada noda di kertas? Cetakan kosong mlompong? Cetakan resolusinya tidak tajam. Jangan khawatir! Solusinya adalah Laser Toner BluePrint. Dengan 100% komponen baru, tekhnologi OPC jepang, ukuran Ganule ketat, dan Melting Point spesific untuk setiap cartridge sehingga kualitas produk terjamin dan anda puas dengan hasil printnya. 
lihat lagi keunggulanya.

Tidak hanya itu, Laser toner BluePrint sudah terbukti 2 kali menjadi TOP Brand tahun 2013 dengan kategori kertas foto dan kertas infus membuat produk ini tidak di ragukan lagi oleh penggunanya.

Senin, 11 Januari 2016

Mau Bertanya gak Sesat di Jalan #AskBNI


Pengalaman ini mudah-mudahan dapat membuat pembaca bisa mengambil hikmahnya. Sewaktu kuliah dulu di kota Jogja. Saya termasuk mahasiswa yang aktif, berbagai kegiatan dan seminar pernah saya ikuti termasuk penulisan karya ilmiah yang tidak jarang mendapatkan apresiasi dari pihak penyelenggara. Kalaupun tidak, minimal saya mendapatkan sertifkat dari kegiatan yang saya ikuti dan dapat menjadi syarat untuk mengajukan beasiswa berprestasi.
Dua tahun berlalu, akhirnya saya mendapat beasiswa dari kampus dimana tempat saya belajar. Beasiswa ini saya gunakan untuk membantu perekonomian ayah dan ibu saya yang waktu itu masih belum stabil. Kebetulanya yang menjadi bank penyalur beasiswa adalah BNI46. (Semoga terus malayani dan Berjaya).

Minggu, 10 Januari 2016

Si Air Terjun Sri Getuk yang Menawan.

di ambil dari http://gunungkidulonline.com/

Beginilah kalau saya sedang merasa jenuh, pergi ke sebuah tempat rekreasi menjadi salah satu laternatif pelipur lara. Baiklah saya akan memulai petualang saya ke sebuah tempat di Gunungkidul, Yogyakarta. Ada seorang teman yang yang merekomendasikan tempat ini. Kemudian saya tertarik untuk pergi kesana. Inilah Air Terjun SriGethuk: sebuah air terjun yang indah, dan merupakan salah satu tempat wisata alam. Walaupun berada di daerah tandus pada musim kemarau, Air Terjun Sri Gethuk mampu memberikan penyegar bagi para pengunjungnya. Sungainya yang jernih dan dihimpit dua tebing. seakan membuat saya sedang berada di sebuah grand canyon.

Terletak di Desa Wisata Bleberan, Air Terjun Sri Gethuk menjadi salah satu spot wisata rekreasi yang sayang untuk dilewatkan. Untuk mencapai tempat ini saya harus naik kendaraan melewati areal hutan kayu putih milik PERHUTANI dengan kondisi jalan yang bervariasi mulai dari aspal bagus hingga jalan setapak. Memasuki Dusun Menggoran, tanaman kayu putih berganti dengan ladang jati yang rapat. Sesampainya di areal pemancingan yang juga berfungsi sebagai tempat parkir, terdapat dua pilihan jalan untuk mencapai air terjun. Pilihan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah nan hijau berhiaskan nyiur kelapa, sedangkan pilihan kedua adalah naik melawan arus Sungai Oya. Saya pun memilih untuk berakit ria.